ANALISIS TARI SAMAN DAN TAP DANCE DITINJAU DARI STRUKTUR SENI RUPA


Pengantar
Pengertian Tari
Manusia adalah “mahluk” kulturil, mahluk yang bisa memberi kepuasan kepada dirinya dan orang lain melalui sesuatu yang dipakainya. Manusia selalu mebutuhkan bantuan orang lain untuk suatu pekerjaan yang menghasilkan sesuatu. Dan ciri manusia yang penting lainnya adalah bahwa manusia itu adalah juga “mahluk sosial” . dan kalau kita amati dengan seksama dengan lebih jauh lagi, tari dalam perkembangannya dari zaman dulu sampai sekarang, menyangkut segi-segi kehidupan manusia yang sangat kompleks. Tari ada sangkut pautnya dengan seni rupa, sastra, drama, seni gerak, musik dan lain-lainnya. Dan apabila definisi tidak menyangkut segala segi yang terdapat dalam tari, maka dapat dipastikan definisi itu tidaklah lengkap. Definisi yang didasarkan pada hakekat tari itu sendiri, bahwa tari adalah cabang dari kebudayaan.
Jhon Martin, seorang ahli tari dari Amerika , dalam bukunya yang berjudul The Modern Dance memberikan tekanan bahwa gerak merupakan substansi baku dari tari. Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa gerak adalah pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan manusia. Gerak bukan hanya terdapat pada denyutan-denyutan diseluruh tubuh manusia untuk tetap dapat menghayati kehidupan manusia, tetapi gerak juga terdapat pada ekspresi dari segala pengalaman emosionil manusia. Dengan demikian maka badan adalah cermin dari jiwa manusia (Soedarsono,1972:2)
Gerak yang paling primer manusia adalah gerak dan gerak adalah alat yang paling tua dari manusia untuk menyatakan keinginan-keinginannya dan merupakan refleksi spontan dari gerakan-gerakan yang ada dalam diri manusia. Tari lahir bersama-sama dengan dengan lahirnya manusia di dunia ini. Pendapat itu bukanlah pendapat baru. Seorang ahli tari dan filsafat dari India bernama Enakshi Bhavani, dalam bukunya yang berjudul “the dance in Indonesia” mengutarakan pendapatnya yaitu bahwa dengan menoleh jauh ke belakang masa lampau, kita dapatkan bahwa sejarah tari sebagai suatu ekspresi perasaan naluri manusia adalah hampir setua dari sejarah manusia itu sendiri. (Soedarsono,1972:3)
Karena tari itu adalah seni maka tari itu harus indah, pada umumnya apa yang kita sebut indah di dalam jiwa manusia dapat menimbulkan rasa senang,rasa puas, rasa aman, nyaman dan bahagia, dan bila perasaan itu sangat kuat, kita akan merasa terpaku, terharu, terpesona, serta menimbulkan keinginan untuk mengalami keinginan kembali perasaan itu, walaupun sudah dinikmati berkali-kali. Jadi yang dimaksud gerak dalam tari bukanlah gerak sehari-hari, atau gerak yang natural, melainkan gerak yang mempunyai kaidah-kaidah keindahan.gerak yang indah adalah gerak yang telah mengalami stilasi bentuk atau gerak yang distilir dan ritmis, Gerak dan ritme merupakan unsur yang penting dalam tari.
Gerakan-gerakan tari yang bersifat magis dan sakral ada pada tari-tarian primitif dimana gerak-gerak tari itu mempunyai kekuatan magis juga. Gerakan-gerakan tari yang dilakukan oleh manusia dikendalikan oleh kehendak manusia yang mempunyai tujuan tertentu, misalnya tarian yang dilakukan untuk dapat mendatangkan hujan, tarian yang dilakukan untuk dapat mengalahkan musuh yang sedang dihadapi dan lain sebagainya. Pada bangsa primitif apabila akan melakukan perburuan maka si pemburu ini akan melakukan tarian-tarian yang meniru gerak binatang yang akan diburunya. Dan dimasa ini manusia sudah mempunyai kemampuan untuk meniru gerakan-gerakan atau merefleksikan gerakan-gerakan yang diambil dari gerakan binatang
Tarian yang mewujudkan ekspresi akal dilakukan dalam bentuk gerak-gerak yang ritmis indah ialah tari klasik. Tari klasik adalah tari yang bentuk gerakannya diatur dengan peraturan yang mengikat, seolah-olah ada hukum yang tidak boleh dilanggar. Bentuk gerak pada tari klasik ada standarisasinya.
Dalam kerjanya jiwa manusia sering tidak bisa dipisah-pisahkan, sering akal bercampur dengan emosi, emosi dengan kehendak dan lain sebagainya. Dan demikian halnya dengan tari. Ada yang berkonsentrasi pada ekspresi dari emosi yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah, ada yang dikolaborasikan dengan ekspresi akal dan emosi dan lai sebagainya. Namun dari masing-masing karakteristik tari itu dapat dilihat ekspresi tari mana yang paling menonjol.
Dan tari modern adalah tarian yang merupakan ekspresi emosi manusia. Dalam hal ini penari bebas dalam mewujudkan ekspresi emosinya, dan penari modern tidak terikat oleh bentuk gerak yang berstandar. Walaupun terlihat ada batas yang tegas antara tari primitif, tari klasik, dan tari modern dalam segi kejiwaannya, namun ketiga jenis tarian tersebut masih saling bertautan. Hanya saja ada perbedaan tekanan pada ketiga jenis tarian tersebut, perbedaan tekananya adalah sebagai berikut :
• Tarian primitif tekanannya terletak pada kehendak dan keyakinan dari penarinya melalui gerakan-gerakan tari yang dilakukannya.
• Tarian klasik tekanan tariannya terletak kepada akal.
• Tarian modern tekanan tariannya terletak pada emosi.
Yang perlu diperhatikan juga disini adalah bahwa tari sebagai salah satu dari cabang kesenian yang paling konservatif yang selalu akan melihat kebelakang kepada masa lampaunya yang pernah mengalami kegemilangan. Namun demikian ini bukan berti bahwa tari tidak mengalami perkembangan. Tari akan selalu berkembang, tetapi perkembangannya akan berjalan setapak demi setapak. Perkembangan yang radikal akan menimbulkan tanggapan tanggapan yang kurang menyenangkan dari pendukungnya. Dan tari itu mungkin tidak akan disenangi oleh masyarakat pada zamannya. Mungkin tarian yang seperti itu baru akan disenangi dan mendapat tanggapan yang baik setelah beberapa generasi kemudian. (Soedarsono,1972:9)

Definisi Tari
Tari saman
Tari saman adalah suatu produk kesenian yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Gayo di Kabupaten gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur (Kecamatan Serbejadi), kabupaten Aceh Tamiang (tamiang Hulu). Saman berasal dari kesenian yang disebut pok ane yang berati menepuk tangan sambil bernyanyi. Saman dikembangkan

oleh seorang tokoh Islam yang bernama Syeh Saman. Selain sebagai penyiar agama Syeh Saman juga seorang seniman sehingga namanya disedikasikan sebagai nama tarian Saman. Saman adalah sebuah permainan tradisi yang biasa dilakukan oleh anak-anak hingga dewasa pada saat mengisi waktu luangnya. Baik pada saat di sawah, mersah, sepulang mengaji di rumah pun mereka menyempatkan diri berlatih Saman. Permainan Saman menjadi sebuah seni pertunjukan yang sering dipentaskan sebagai media silaturahmi, menjalin persahabatan, penyampaian pesan-pesan moral, pantun muda-mudi, penggambaran alam dan lingkungan sekitar, dan sebagainya.

Saman adalah bagian dari budaya masyarakat Gayo yang berfungsi sebagai media komunikasi, ajang silaturahmi, dan sebagai hiburan. Umumnya Saman dilakukan di bale saman atau di lapangan kampung yang ditampilkan pada hari-hari besar seperti upacara perkawinan, hari raya dan lain sebagainya.

Komposisi pemain saman, yaitu ;

Penangkat : orang yang mengatur gerakan dan ritme saman, posisi berada di tengah-tengah pemain.

Pengapit : tugasnya mengingatkan penangkat apabila lupa gerakan berikutnya, umumnya 2 orang yang posisinya di kanan dan kiri penangkat.

Penyepit : membantu pengapit untuk mengingatkan jika ada kesalah gerak, umumnya dipilih orang yang bersuara merdu.

Penupang : menjaga keseimbangan kawan atau menopang temannya agar keseimbangan terjaga.

Contoh :

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

  • Nomor 9 disebut Pengangkat

Pengangkat adalah tokoh utama (sejenis syekh dalam seudati) titik sentral dalam Saman, yang menentukan gerak tari, level tari, syair-syair yang dikumandangkan maupun syair-syair sebagai balasan terhadap serangan lawan main (Saman Jalu / pertandingan) • Nomor 8 dan 10 disebut Pengapit

Pengapit adalah tokoh pembantu pengangkat baik gerak tari maupun nyanyian/ vokal

  • Nomor 2-7 dan 11-16 disebut Penyepit

Penyepit adalah penari biasa yang mendukung tari atau gerak tari yang diarahkan pengangkat. Selain sebagai penari juga berperan menyepit (menghimpit). Sehingga kerapatan antara penari terjaga, sehingga penari menyatu tanpa antara dalam posisi banjar/ bershaf (horizontal) untuk keutuhan dan keserempakan gerak.

  • Nomor 1 dan 17 disebut Penupang

Penupang adalah penari yang paling ujung kanan-kiri dari barisan penari yang duduk berbanjar. Penupang selain berperan sebagai bagian dari pendukung tari juga berperan menupang/ menahan keutuhan posisi tari agar tetap rapat dan lurus. Sehingga penupang disebut penamat kerpe jejerun (pemegang rumput jejerun). Seakan-akan bertahan memperkokoh kedudukan dengan memgang rumput jejerun (jejerun sejenis rumput yang akarnya kuat dan terhujam dalam, sukar di cabut.

saman

Tap dance

tap dance adalah suatu bentuk tarian yang di tandai dengan menggunakan sepatu serta lantai kayu sebagai  instrumen perkusinya, ciri khas tap dance adalah sepatu dan sol sepatunya yang berbeda dengan dance lainnya, ini ditujukan agar menghasilkan bunyi lantai dari tekanan sepatu. saat ini tap dance kadang di iringi oleh musik atau lagu.Ada dua variasi pada tap dance yaitu Rhythm (Jazz) Tap serta Broadway Tap. Broadway Tap berfokus lebih pada sisi tari, secara luas dilakukan sebagai bagian dari teater musikal. sedangkan Rhythm Tap berfokus hanya pada sisi musik, dan menjadi bagian dari tradisi jazz.

Tap dance di tari kan oleh satu penari atau beberapa orang,  jika di tari kan beberapa orang , mereka harus bekerja sama untuk menciptakan suara menjaga langkah-langkah mereka pada kecepatan yang benar untuk mencocokkan satu sama lain.

Tap dance berakar di Afrika Amerika, Hal ini diyakini telah dimulai pada pertengahan 1800-an saat munculnya acara penyanyi. Pemain kulit Putih akan meniru orang kulit hitam Selatan dan menyindir bentuk tarian mereka sementara menggabungkan langkah-menari.

tap dance

Analisis Tari Saman dan Tap Dance ditinjau dari struktur Seni Rupa

Warna pakaian

tari saman 2

tari saman

tape dande

tap dance

Warna yang dipergunakan oleh para penari Saman termasuk kedalam warna komplementer, Warna komplementer adalah dua warna yang langsung berlawanan dari satu sama lain pada roda warna, seperti ungu dan kuning, merah dan hijau, atau oranye-merah dan biru-hijau. Dengan penggunaan warna yang termasuk warna panas ini akan lebih terlihat kekontrasan pakaian dari penari saman ini ketika berada di panggung pertunjukan dan lebih bisa mencuri perhatian si penikmat “eye cathing. Sedangkan warna pakaian dan asesoris yang dipergunakan oleh penari tap adalah cenderung warna monokrom (satu nada warna) atau acromatic ( hitam putih) yang mempunyai kesan simple dan elegan

Harmoni
Harmoni atau selaras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda dekat, jika unsur-unsur estetika dipadu secara berdampingan maka akan timbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian (harmony). Harmoni sangat nampak dari pakaian yang dikenakan penari saman dimana warna yang dipakai berbeda antara satu penari dan penari yang lain dan dikomposisikan selang-seling sehingga paduan unsur warnanya berbeda namun di dekatkan (harmoni). Harmoni yang ada pada tap dance adalah sejenis dan dekat
Kontras
Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam. Semua matra sangat berbeda (interval besar), kontras merangsang minat, kontras menghidupkan desain; kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk. Kontras sangat nyata sekali terlihat dari pakaian dan asesoris yang dikenakan penari dengan mempergunakan warna komplementer. Berbeda dengan tap dance yang meninggalkan nilai kontras dalam pakaian dan atribut lain yang dikenakannya selama pertunjukan
Repetisi (irama)
Repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Unsur repetisi pada penari saman terlihat pada pengulangan pakaian yang terdiri dari dua bagian /kubu, karena penari saman jumlahnya relatif banyak (belasan orang) pengulangan terlihat dari komposisi selang-seling penari yang bejejer ke samping, repetisi terlihat juga dari gerakan tari yang dilakukan berulang-ulang dengan irama dan kecepatan tertentu. Repetisi pada tap dance juga terlihat dan hampir sama dengan apa yang ada pada tari saman namun hanya berbeda pada corak warnanya saja.

Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi , ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Keutuhan dari tari saman dan tap dance dijangkau dengan beberapa peristiwa. Keutuhan karena dominan/penonjolan, penonjolan disini terlihat pada nilai kontras warna pakaian terutama pada tari saman, keutuhan yang lain didapat dari ulang atau pengulangan gerakan dan kesatuan yang lainnya di dapat dari keseimbangan, keseimbangan yang didapat dari kostum dan gerakan yang akhirnya memberikan kesan kestabilan.
Keseimbangan
Keseimbangan dalam penyusunan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual ataupun secara intensita kekaryaan. Berbicara masalah keseimbangan tak lepaas dari masalah bobot visual. Tari saman adalah tarian dengan level bawah, karena penari menari sambil duduk (posisi dari pinggang ke bawah) dan membumi sehingga bobot keseimbangan yang didapat berkesan “berat”, sedangkan tap dance adalah tarian level atas, dikatakan demikian karena tarian dilakukan dengan berdiri tegak (posisi dari pinggang ke atas) dan melangit, sehingga bobot keseimbangan yang terasa adalah “ringan”.
Kesimpulan
Setelah mendeskripsikan tarian saman yang berasal dari Indonesia dan Tap dance yang berasal dari amerika maka penulis berusaha untuk mengenalisa kedua jenis tarian tersebut ditinjau dari struktur seni rupa dan ditinjau hanya dari beberapa unsur saja diantaranya warna, harmoni, kontras, repetisi dan kesatuan. Ada kesamaan dan perbedaan sturktur antara tari saman dan tap dance dilihat dari sruktur seni rupa. Perbedaan yang sangat menonjol pertama adalah dari kekontrasan warna pakaian yang dikenakan. Penari saman menggunakan warna pakaian komplementer, sedangkan tap dance menggunakan warna satu nada (monocrom) atau hitam putih (complementer) dan perbedaan yang paling menonjol terasa adalah dari nilai keseimbangan (balance). Tari saman mempunyai bobot keseimbangan yang berat karena posisi penarinya yang membumi, sedangkan tap dance mempunyai bobot keseimbangan yang ringan karena posisi penerinya melangit atau berdiri.

Daftar pustaka
Sony, Dharsono Kartika. Seni Rupa Modern. Rekayasa sains, Bandung, 2004
Djelantik. Estetika Sebuah Pengantar. Arti.line,Yogyakarta, 1999
Soedarsono. Djawa dan Bali Dua Pusat perkembangan Drama Tari Tradisionil di Indonesia. Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1972
http://blog.uad.ac.id/azhari/2010/05/26/memilih-tema-warna-yang-tepat/
http://www.budaya-indonesia.org/iaci/Tari_Saman_Gayo
http://en.wikipedia.org/wiki/Tap_dance

 

 


Leave a Reply